Dalam membeli saham, kamu bisa menggunakan analisis fundamental maupun teknikal. Semuanya kembali pada tujuannya dan lebih nyaman menggunakan analisis yang mana. Kali ini, kita akan membahas asumsi dasar dari analisis teknikal saham.
Analisis ini memang berangkat dari beberapa asumsi dasar, namun semua ada datanya ya bukan tebak-tebakan
Sederhana saja, asumsi dasar dari analisis ini adalah apapun yang mempengaruhi pergerakan pasar sudah tercermin dalam riwayat pergerakan pasar sebelumnya. Merangkum dari lifepal.co.id, beberapa asumsi yang mendasari analisis ini adalah:
Data pasar
Yang dimaksud data pasar adalah semua informasi yang didapat dari segala transaksi yang ada di BEI. Beberapa komponen yang ada di dalam data pasar ini tentunya adalah:
Harga saham
Tren pergerakan harga saham dari sebuah emiten dalam jangka waktu tertentu. Misalkan, harga saham BBRI pada tanggal 16 April 2020 adalah 2750, harga ini bisa bergerak naik turun sesuai dengan posisi demand dan supply yang ada di pasar.
Volume transaksi
Data ini akan menyebutkan berapa jumlah lembar saham pada harga tertentu dan pada hari tertentu. Misalkan, telah terjadi transaksi sebanyak 2 juta lembar atas saham BNLI (PT Bank Permata Tbk) di harga Rp 1.200 per lembar (Senin, 13 April 2020).
Tren
Asumsi yang satu ini menjelaskan bahwa pergerakan harga saham tidak asal naik turun. Melainkan ada pola atau tren yang akan berlangsung sampai akhirnya berbalik arah.
Arah tren itu sendiri dibagi tiga. Ada tren naik, tren turun, dan ada juga sideways (gak naik dan gak turun karena masih mencari pergerakan harga baru).
Dari pergerakan ini, akan muncul beberapa keputusan. Apakah itu buy (beli), sell (jual), atau wait and see (tunggu).
Dalam buku berjudul The Dow Theory yang dijelaskan oleh Charles H. Dow, tren justru dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
– Primary Trend : Pergerakan harga dalam jangka waktu lama
– Secondary Trend: Pergerakan harga “yang terjadi selama pergerakan harga primary trend.”
– Minor trend: fluktuasi harga setiap hari
Nah istilah bull dan bear market itu sendiri bisa digunakan untuk menggambarkan primary trend.
Baca juga: Menggabungkan Teknik Analisa Fundamental dan Teknikal
Ikuti kami di Instagram dan Twitter, gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Trader di Indonesia