Selama pandemi Corona (COVID-19) ini ekspor oleokimia sawit meningkat. Lalu apa penyebab utama dari meningkatnya ekspor ini?
Dilansir dari CNN Indonesia, Asosiasi Produsen Oleochemicals Indonesia (Apolin) menyatakan bahwa ada peningkatan ekspor oleokimia.
Per bulan Juni 2020 yang lalu, jumlah permintaan oleokimia mengalami peningkatan hingga 26 persen dibandingkan jumlah ekspor pada periode yang sama tahun lalu.
Ekspor Oleokimia Sawit Meningkat
Keuta Umum Apolin Rapolo Hutabarat mengatakan bahwa salah satu faktornya adalah meingkatnya jumlah permintaan hand sanitizer.
Sebagai informasi, oleokimia sawit adalah salah satu bahan dasar berbagai produk kesehatan seperti hand sanitizer dan sabun.
Menurutnya dengan meningkatnya permintaan akan hand sanitizer, kinerja oleokimia mengalami peningkatan yang sangat signifikan.
Walaupun pada saat ini jumlah ekspor crude palm oil atau CPO (minyak sawit mentah) menurun, penjualan produk kelapa sawit masih ditopang oleokimia.
Pada semenster I 2020 yang lalu, jumlah ekspor minyak sawit mentah mengalami penurunan hingga mencapai 11 persen jika dibanding dengan periode sama tahun lalu.
Rapolo menambahkan bahwa permudahan izin operasional yang dilakukan oleh Kementerian Perindustrian juga mendorong tingkat penjualan.
Dengan adanya permudahan perizinan tersebut, aktivitas penting seperti pemasokan bahan baku, produksi, hingga logistik ke pelabuhan tidak mendapatkan kendala yang berarti.
Rapolo juga mengatakan bahwa jumlah penjualan oleokimia dalam 3 tahun terakhir ini dinilai sangat baik.
Pada tahun 2018 yang lalu, jumlah ekspor oleokimia mencapai 2,8 juta ton dengan nilai sejumlah US$2,4 miliar.
Pada tahun 2019, jumlah penjualan mengalami peningkatan yang cukup besar menjadi 3,2 juta ton.
Akan tetapi, nilainya mengalami penurunan karena adanya kemerosotan harga komoditas global. Hal ini menyebabkan nilai ekspor selama tahun 2019 menjada US$2 miliar.
Lalu, di periode Januari hingga Juni 2020, jumlah ekspor sudah berada di titik 1,8 juta ton dengan total nilai sebanyak US$1,3 miliar.
Diprediksi, pada akhir tahun nanti total ekspor bisa berada di titik 3,7 juta ton dengan total nilai sejumlah US$2,6 miliar.
Ikuti kami di Youtube dan Twitter, gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Trader di Indonesia