Lee Kun-hee, bos besar Samsung Group sekaligus konglomerat terbesar Korea Selatan, meninggal pada hari Minggu (26/20/20) kemarin. Lee meninggal usai enam tahun dirawat di rumah sakit karena serangan jantung.
Lee, yang berusia 78 tahun, membantu menumbuhkan bisnis perdagangan mie ayahnya, Lee Byung-chull, menjadi perusahaan pembangkit tenaga listrik yang luas dengan aset senilai sekitar US$ 375 miliar, dengan lusinan afiliasi mulai dari elektronik dan asuransi hingga pembuatan kapal dan konstruksi.
Dikutip dari Kompas.com, bos besar tersebut memimpin Samsung Group sejak 1987 hingga 1998. Kemudian pada 1998 sampai 2008 dia menjabat ketua dan kepala eksekutif Samsung Electronics.
Dia lahir pada 9 Januari 1942 di Daegu, Korea Selatan. Orang tuanya adalah Park Doo-eul dan Lee Byung-chull, yang mendirikan Samsung
Lee lulus dari Universitas Waseda di Tokyo pada 1965. Ia kemudian belajar di program master di Universitas George Washington tetapi tidak menerima gelar.
Lee bekerja di Samsung C&T, perusahaan konstruksi dan perdagangan konglomerat, sebelum diangkat menjadi wakil ketua Samsung Group pada tahun 1979.
Sebelum menjadi raksasa elektronik dunia, Samsung pertama kali tumbuh dengan mendominasi bahan pokok konsumen, seperti gula dan tekstil, yang dibutuhkan Korea yang saat itu dilanda perang.
Samsung kemudian berkembang menjadi perusahaan asuransi, pembuatan kapal, konstruksi, semikonduktor dan banyak lagi.
Lee mengambil alih Samsung Group pada 1987, setelah kematian ayahnya dan pendiri konglomerat. Pada tahun tersebut Lee mengambil suatu fiksasi dari ayahnya pada perencanaan untuk masa depan yang lebih jauh.
Lee pernah berpesan kepada para karyawannya untuk ‘berani mengubah segalanya, kecuali istri dan anak’, saat memimpin Samsung dalam upaya mendorong inovasi dan menantang rival-rival perusahaan, seperti Sony Corp. Lee sendiri menyandang status sebagai orang terkaya di Negeri Ginseng.
Dia diperkirakan memiliki kekayaan bersih senilai US$20,7 miliar berdasarkan Bloomberg Billionaires Index. Samsung, perusahaan industri keluarga terbesar di Korea Selatan, atau yang dikenal sebagai chaebol, dipimpin anak laki-laki Lee sejak dia terkena serangan jantung.
“Chairman Lee adalah seorang dengan pandangan visioner yang telah mentransformasi Samsung menjadi pemimpin inovator dunia dan raksasa industri dari sebuah usaha lokal. Warisannya akan abadi,” demikian pernyataan Samsung.
Baca juga: Bos Besar Samsung, Lee Kun-hee Meninggal Dunia
Ikuti kami di Instagram dan Twitter, gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Trader di Indonesia