Membuka awal pertama November 2020, Indeks Harga Saham Gabungan Kembali Menghijau. Mengutip RTI, sepanjang pekan ini indeks telah menguat 4,04%. Hari ini saja, IHSG ditutup menguat 1,43% ke level 5.335,53. Selain itu, asing juga mencatatkan aksi beli bersih (net buy) dalam pekan ini.
IHSG mulai dilirik investor asing
Tidak hanya itu, IHSG juga mulai dilirik oleh investor asing. Hari ini, aksi beli bersih (net buy) asing di pasar regular mencapai Rp 894,96 miliar sedangkan jika diakumulasikan di semua pasar jumlahnya mencapai Rp 827,79 miliar. Bahkan, jumlah net buy di semua pasar sepanjang pekan ini mencapai Rp 1,2 triliun.
Faktor investor asing masuk pasar saham
Mengutip dari Kontan.co.id, Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, net buy yang dilakukan asing menunjukkan bahwa asing sudah melakukan pembelian dan mengambil posisi di pasar saham domestik.
William menduga, penyebab dari masuknya dana asing ini adalah kemenangan Joe Biden pada pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).
“Saya kira penyebabnya adalah kemenangan Biden yang berpotensi mengakhiri perang dagang sehingga pasar negara berkembang (emerging markets) kembali menarik,” ujar William kepada Kontan.co.id, Jumat (6/11).
William mengamini, kemenangan Biden dalam pilpres AS sekaligus mengakhiri ketidakpastian yang selama ini menggelayuti pasar akibat manuver-manuver yang diciptakan Donald Trump selama berkuasa.
Bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) turut menghijaukan IHSG
Selain berita kemenangan Biden,, keputusan bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) yang menahan suku bunga di level mendekati 0% juga menjadi sentimen bagi pergerakan IHSG.
William menilai, keputusan tersebut bisa melemahkan nilai tukar dolar AS dan menguntungkan sejumlah emiten tanah air.
William menganjurkan agar pelaku pasar domestik juga turut mengambil posisi di tengah masuknya dana asing. Pilihannya, investor bisa masuk ke saham-saham blue chips karena saham-saham inilah yang akan mengerek IHSG. Adapun sektor yang bisa dipilih antara lain saham sektor perbankan dan pertambangan.
Adapun kedua indeks ini masih menjadi jawara dengan pelemahan terkecil dibandingkan dengan indeks sektoral lainnya. Per Jumat (6/11), indeks sektor pertambangan hanya melemah 4,74% sejak awal tahun sekaligus menjadi indeks sektoral dengan koreksi paling mini. Disusul indeks barang konsumsi (-10,19%) dan indeks keuangan (-11,27%).
William memproyeksikan, IHSG di akhir bulan ini bisa berada di kisaran 5.300. “Pastinya masih ada koreksi karena profit taking jadi agak terbatas penguatannya,” ujarnya.
Baca juga: Joe Biden Ungguli Trump, Wall Street Ijo Royo-royo
Ikuti kami di Instagram dan Twitter, gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Trader di Indonesia