Kondisi pasar keuangan sedang tidak baik-baik saja. Pada perdagangan Kamis (12/11/20) kemarin ditutup di zona merah, baik IHSG maupun nilai tukar rupiah.
Kemarin, IHSG terkoreksi hampir 1% atau lebih tepatnya 0,92% di level 5.458,6, setelah selama 5 hari berturut-turut mengalami penguatan yang tiada henti.
Sedangkan, mayoritas bursa Asia melemah pada perdagangan kemarin, di mana pelemahan terbesar tentunya ditoreh oleh IHSG.
Namun, beberapa indeks Asia masih ada yang mengalami penguatan, di mana indeks yang menguat terbesar dipegang oleh Kuala Lumpur Composite Index (KLCI) Malaysia yang menguat 1,32%.
Berkaca dari kondisi pasar tersebut, IHSG diproyeksikan melemah pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (13/11).
Dikutip dari CNN Indonesia, Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan pergerakan indeks akan dibebani oleh minimnya sentimen.
Dari analisis teknikal pun, ia melihat tren pelemahan. Dennie bilang candlestick membentuk lower high dan lower low dengan volume tinggi, sedangkan indikator stochastic membentuk deadcross.
“Ini mengindikasikan potensi melanjutkan pelemahan,” katanya seperti dikutip dari riset hariannya.
Ia memproyeksikan indeks saham bergerak di rentang support 5.418-5.438 dan resistance 5.489-5.520.
Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyebut pergerakan IHSG terlihat sedang terkonsolidasi pasca mengalami kenaikan pada beberapa waktu sebelumnya.
Namun, sentimen dari fluktuasi nilai tukar rupiah serta harga komoditas masih akan turut mewarnai pergerakan IHSG.
“Sehingga jika terjadi momentum koreksi wajar para investor masih dapat melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek, hari ini IHSG masih berpotensi melemah,” ujarnya.
Ia memprediksi IHSG melaju di rentang support 5.421 dan resistance 5.560.
Baca juga: IHSG di Zona Merah Akibat Proyeksi Resesi
Ikuti kami di Instagram dan Twitter, gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Trader di Indonesia