Akhir tahun seperti ini selalu ramai akan pembahasan Upah Minimum. Tahun ini diramaikan mengenai angka UMP tahun 2021 antara naik atau tetap sama dengan tahun 2020 ini. Tapi kalian pernah gak sih bertanya ‘mengapa angka upah minimum setiap kota berbeda dengan kota yang lain?’
Jadi, alasan mengapa angka UMK setiap kota berbeda adalah karena Karena tingkat ekonomi pada masing masing provinsi berbeda pula.
Contoh : Jakarta sebagai pusat ekonomi memiliki UMP yang tinggi karena tuntutan ekonomi yang harganya tinggi juga. Sedangkan, pada desa pinggiran yang ekonominya lebih tertinggal, biasanya akan memiliki harga yang lebih mudah dan karenanya UMPnya pun lebih rendah.
Hal ini tidak mengherankan sebab penentuan UMP didasarkan pada berbagai faktor yang nilainya sangat kondisional untuk setiap daerah. UMP tidak pernah lepas dari KHL atau Kebutuhan Hidup Layak.
Perbedaan KHL per wilayah seperti antara Kota Jogja dengan Jakarta tentu saja sangat berbeda sehingga menghasilkan penetapan nilai upah minimum kabupaten/kota yang berbeda pula.
Sanksi bagi pelanggar Tentang Upah Minimum
Sesuai dengan Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, pegusaha yang tidak membayarkan upah sesuai ketentuan UMP dianggap sebagai pelaku kejahatan dengan ancaman sanksi penjara dari satu hingga empat tahun dan denda minimal Rp100 juta dan maksimal Rp400 juta.
UMP yang ditetapkan merupakan gaji pokok bagi pekerja yang masih belum menikah dan punya masa kerja 0-12 bulan.
Dalam hal komponen upah terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap maka besarnya upah pokok sedikit-dikitnya 75 % (tujuh puluh lima perseratus) dari jumlah upah pokok dan tunjangan tetap.
Baca juga: Daftar Lengkap Upah Minimum Provinsi 2021
Ikuti kami di Instagram dan Twitter, gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Trader di Indonesia