Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi selama 4 hari berturut-turut, bahkan terdapat 83 saham menyentuh ARB. Para pelaku pasar tentu menanyakan fenomena terbakarnya IHSG ini. Bahkan, 83 saham ini ambruk massal.
Fenomena ini terjadi pertama tentunya akibat aturan ARB asimetris yang diterapkan oleh bursa. Batasan kenaikan maksimal (ARA) bisa mencapai 35% namun koreksi maksimal hanya dibatasi 7% dalam sehari. Sehingga apabila saham sudah melesat kencang maka akan terkoreksi di level ARB selama berberapa hari.
Mulai 13 Maret 2020, bursa menetapkan aturan ARB menjadi maksimal 7% dari sebelumnya ARB sebesar 10%. Selain itu, ARB 7% ini berlaku selama masa pandemi Covid-19.
Sebelumnya diberlakukan kebijakan auto rejection simetris yakni batas atas dan batas bawah memiliki besaran yang sama di setiap fraksi harga.
Rendahnya Batasan ARB Memengaruhi Aksi Jual Trader
Selain itu rendahnya batasan ARB juga memicu aksi jual trader. Jadi, jika saham sudah anjlok 5%-6% para trader buru-buru melakukan aksi jual di level ARB agar dana tidak menyangkut. Apalagi jika suatu saham ARB maka potensi koreksi di keesokan hari sangatlah tinggi sehingga anjloknya saham hingga titik terendah lebih cepat terjadi.
Faktor psikologis juga menjadi berpengaruh, apabila ARB dibiarkan normal maka bisa saja berberapa saham yang aktif ditransaksikan tidak akan ambruk separah ini karena bahaya nyangkut yang ditakutkan para investor yang memicu aksi jual tidak akan terjadi.
Selanjutnya berberapa analis juga menganggap ambruknya berberapa saham yang ramai diperdagangkan diakibatkan oleh berberapa trader yang melakukan pembelian menggunakan trading limit (TL).
Setelah sahamnya ambruk, hal ini menyebabkan efek domino berkelanjutan, di mana para investor yang melakukan pembelian menggunakan margin. Maka tidak dapat menutupi rasio kecukupan asetnya dan terkena margin call. Ketika banyak investor yang tidak dapat menutup pembelianya maka forced sell efek-efek margin berlanjut dan membuat indeks terkoreksi parah selama berberapa hari.
Sumber: CNBC Indonesia
Baca juga: IHSG Kebakaran 4 Hari Beruntun, Berimbas 83 Saham ARB