Akhirnya vaksin Sinovac bisa untuk lansia dalam rangka program vaksinasi covid-19 oleh pemerintah pusat. Kepastian itu didapat setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin penggunaan vaksin tersebut untuk kaum lanjut usia.
Usai terbitnya izin dari BPOM itu, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin langsung mengambil langkah strategis terkait penggunaan vaksin tersebut. Bahkan, vaksinasi untuk para usia lanjut sudah dimulai pada Senin (8/2/2021).
Menurutnya, hingga saat ini para lansia memang tergolong populasi yang rentan untuk terpapar covid-19. Makanya, tak mengherankan jika menurutnya perlu segera ada vaksinasi untuk mengurangi angka kematian para lansia karena covid-19.
Untuk vaksinasi tahap pertama, lansia yang diprioritaskan adalah mereka yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan (nakes). Sebab, sebelum ada Emergency Use Authorization atau restu dari BPOM, sejak vaksinasi dimulai empat minggu lalu, banyak nakes yang berusia di atas 59 tahun belum disuntik vaksin.
“Tenaga kesehatan yang di atas 60 tahun itu ada 11.600-an dan mereka belum bisa disuntik karena emergency use authorization dari BPOM itu range-nya 18-59 tahun,” kata Budi, seperti dilansir CNBCIndonesia.
Vaksin Sinovac Bisa untuk Lansia, Sudah Kumpulkan Data Calon Penerima
Setelah BPOM merestui penggunaan vaksin Sinovac, selain menetapkan jadwal, Budi menjelaskan, Kementrian Kesehatan (Kemenkes) juga mendata calon penerima. Data para tenaga kesehatan yang berusia lanjut untuk program vaksinasi terhadap mereka sudah terkumpul.
Di beberapa negara di dunia, golongan lansia menjadi salah satu prioritas untuk divaksin setelah tenaga kesehatan. Namun, belum adanya izin dari BPOM sebelum ini, hal itu belum dilakukan di Indonesia.
“Sekarang kita sedang cari tenaga kesehatan yang berusia di atas 60 tahun yang kondisinya bagus nanti kita kasi tahu dan kita kan tentukan segera lokasinya,” tandasnya.