Investasi menjadi salah satu langkah yang menjanjikan untuk mencapai kemapanan dalam keuangan. Inilah salah satu alasan mengapa kegiatan yang satu ini sangat penting perannya untuk anda lakukan. Banyak sekali orang-orang yang kian gemar berinvestasi. Selama ini terdapat banyak penipuan berkedok investasi yang telah menimpa masyarakat. Meski investasi bodong ini bukan lagi sebuah hal baru kita ketahui, namun tetap saja banyak orang yang menjadi korban. Bahkan kerugiannya pun tak tanggung-tanggung, ratusan juta hingga miliaran per orangnya.
Hal ini tentu bisa terjadi akibat kurangnya pemahaman dan rasa ingin tahu seputar investasi itu sendiri. Korban investasi bodong biasanya lebih tergiur dan menginvestasikan dana mereka pada tempat yang salah.
Maka dari itu, hindari berbagai penipuan yang berkedok investasi ini sejak awal dengan mengenal lebih baik investasi tersebut. Berikut tipe-tipe investasi bodong menurut cermati.com yang banyak menjerat dan menimbulkan kerugian
Emas Palsu
Beberapa waktu lalu, masyarakat heboh karena praktik penipuan yang satu ini. Ribuan orang menjadi korban, bahkan menimbulkan jumlah kerugian yang sangat besar. Sudah menjadi hal yang lumrah, jika sejumlah besar orang begitu mudah tergoda untuk mendapatkan sejumlah keuntungan yang sangat besar dari investasi ini. Orang-orang tidak merasa ragu untuk menginvestasikan dananya dalam jumlah besar tanpa mengetahui resikonya.
Dalam penipuan emas palsu ini, pelaku biasanya akan mengiming-imingi para korbannya dengan keuntungan yang luar biasa besar hingga berkali lipat. Pelaku meminta korban untuk mengirimkan uang yang kemudian, pelaku memberikan sejumlah emas palsu.
Investasi Agrobisnis
Meski bukan lagi tergolong jenis investasi yang baru, namun penipuan dalam bentuk investasi agrobisnis ini masih saja sering terjadi. Jumlah kerugian korban peroleh juga terbilang cukup besar, mengingat dana untuk membeli dan mengelola sebuah lahan agrobisnis tidaklah kecil.
Praktik penipuan yang satu ini cukup marak beberapa tahun yang lalu, para pelaku meminta korbannya untuk menginvestasikan sejumlah dana ke dalam “agrobisnis” yang mereka kelola. Biasanya pelaku menyertakan sejumlah proposal dan juga alat pendukung lainnya yang dapat membuat para korban tergoda dan mau menanamkan dananya. Dari kegiatan penyetoran dana tersebut, korban akan menerima surat kepemilikan lahan. Dalam perencanaannya, para pelaku akan mengolah lahan, hingga menghasilkan keuntungan bagi investor (korban). Namun dalam praktiknya, lahan tersebut tidak pernah ada, termasuk potensi keuntungan yang sudah pelaku janjikan. Biasanya pelaku akan menghilang beserta uang yang telah korban investasikan itu.
Investasi Pemindahan Warisan
Pelaku melakukan penipuan ini mealui layanan internet, biasanya pelaku investasi bodong ini berasal dari luar negeri. Meskipun tidak menutup kemungkinan pelaku yang berasal dalam negeri juga besar.
Kegiatan ini biasanya mulai dari percakapan melalui media sosial atau bahkan email, para pelaku mengaku memiliki sejumlah warisan atau dana dalam bentuk lain yang masih tertahan (belum bisa cair), dan hanya bisa cair jika beralih ke Indonesia (kepada korban).
Pencairan dana inilah yang menjadi celah bagi pelaku untuk menguras sejumlah dana dari korbannya. Biasanya pelaku akan memberikan iming-iming korban dengan sejumlah keuntungan yang cukup besar, jika yang bersangkutan mau mentransfer sejumlah dana untuk biaya pencairan warisan tersebut.
Investasi Perburuan Harta Karun
Tidak hanya di luar negeri saja, jenis penipuan yang satu ini juga banyak terjadi di dalam negeri. Maksud dari sebutan harta karun ini adalah harta berharga dan bernilai tinggi, seperti pusaka, perhiasan, keris, dan yang lainnya.
Untuk melakukan praktiknya, biasanya pelaku akan mengaku sebagaio rang “pintar” dan meyakinkan korbannya atas harta karun tersebut. Lokasi harta karun ini juga bisa saja berbeda-beda antara satu korban dengan korban lainnya, misalnya tempat-tempat seperti rumah, kantor, atau bahkan di lahan tertentu milik korban.
Selanjutnya, pelaku akan meminta sejumlah dana kepada korban, dengan dalih sebagai dana persiapan, sajen, atau bahkan kebutuhan lainnya. Namun di dalam praktiknya, setelah korban mengeluarkan sejumlah dana besar, harta karun yang dijanjikan tersebut tidak pernah ada.
Investasi Penggandaan Uang
Kasus yang satu ini juga menjadi salah satu yang paling sering terjadi. Sejumlah orang tertipu dengan kegiatan peggandaan uang ini, sehingga korban dengan suka rela menyerahkan sejumlah dananya kepada pelaku.
Dengan harapan, mereka bisa memperoleh hasil dari penggandaan uang itu berkali lipat. Biasanya kegiatan ini pada awalnya cukup meyakinkan, sehingga korban tidak akan ragu untuk menyetorkan dana dalam jumlah yang lebih besar lagi. Namun lagi-lagi, pada akhirnya dana yang korban sudah setorkan itu tidak akan pernah kembali dan memberi keuntungan.