Beberapa sentimen yang ada memengaruhi pergerakan emas maupun bitcoin. Bagaikan saingan, keduanya pun saling menunjukkan kilaunya. Namun, ancaman adanya inflasi bisa menyebabkan pasar saham dan obligasi Amerika Serikat (AS) bergerak volatil. Lantas, bagaimanakah kondisi emas dan bitcoin?
Emas belum lama ini kehilangan kilaunya akibat bitcoin yang harganya naik gila-gilaan. Jadi, emas mencatatkan penurunan harga hingga 9% tahun ini. Tapi bitcoin naik hingga 70% awal 2021 ini bahkan sempat menyentuh US$ 50.000 per keping.
CNN menyebutkan harga emas yang sempat rally pada akhir tahun lalu memang terjadi karena pasar ketakutan dengan dilakukannya lockdown di banyak negara. Lockdown disebut-sebut melumpuhkan ekonomi global.
Kemunculan bitcoin apalagi disupport oleh banyak perusahaan besar seperti Tesla dan MicroStrategy membuat mata uang yang diciptakan Satoshi Nakamoto tersebut melonjak.
Analis Senior Swissquote Ipek Ozkardeskaya mengungkapkan investor sebenarnya membutuhkan jaminan atau perlindungan aset dari inflasi. “Tapi bitcoin tidak menawarkan itu,” kata dia dikutip dari CNN Business, Rabu (3/2/2021).
Kepala Analis Pasar AvaTrade Naeem Aslam mengungkapkan ada potensi harga emas bisa kembali naik. Hal ini karena adanya rencana pengesahan paket stimulus di DPR Amerika.
Direktur Strategi Pasar Alger Brad Neuman mengungkapkan reboundnya harga emas ini tidak bisa sejalan dengan jatuhnya harga bitcoin.
Neuman menyebutkan meskipun inflasi sering kali dibarengi dengan kenaikan suku bunga. Yang menjadi masalah adalah bunga bisa naik secara tiba-tiba dan membuat rugi atau untung.
Baca juga: Emas Batangan VS Emas Perhiasan, Pilih Mana?