Dalam menghitung Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang dipakai ialah harga saham di pasar reguler yang didasarkan pada harga yang terjadi berdasarkan sistem lelang. Perhitungan IHSG dilakukan setiap hari, yaitu setelah penutupan perdagangan setiap harinya. Jadi, bagaimanakah IHSG dihitung?
Bagaimana IHSG dihitung?
Kita akan menggali dan mencari tahu bagaimana IHSG dihitung. Dirangkum dari finansialku, perhitungan IHSG menggunakan rumus sebagai berikut:
Rumus Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Keterangan:
p = harga penutupan (closing price) di pasar regular
x = jumlah saham
d = nilai dasar, nilai yang terbentuk pada satu waktu
Rumus Rata Rata Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Misal IHSG bernilai 4.000, lantas apakah arti angka tersebut? Angka 4.000 mempresentasikan pergerakan harga saham di bursa yang terjadi melalui sistem perdagangan saham. Nilai IHSG dihitung setiap hari, setelah penutupan perdagangan.
Efek dari perhitungan ini contohnya ada suatu saham di bursa efek Indonesia yang memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp 270 trilliun. Jika nilai seluruh kapitalisasi BEI adalah Rp 3.900 trilliun, maka saham tersebut berkontribusi sebesar 6,9% (270 trilliun / 3.900 trilliun). Pergerakan harga (kenaikan atau penurunan) harga saham tersebut akan berdampak cukup besar pada pergerakan harga IHSG. Saham-saham dengan kapitalisasi besar seperti itu disebut dengan istilah Big Cap.
Contoh lainnya adalah sebuah saham dengan kapitalisasi pasar Rp 10 trillun atau kontribusinya adalah 0,25%. Pergerakan harga pada saham ini tidak akan berpengaruh besar terhadap pergerakan harga IHSG. Saham-saham dengan kapitalisasi kecil disebut juga dengan istilah Small Cap.
Akankah IHSG bisa mencapai level tertinggi di masa pandemi?
Menjawab pertanyaan tersebut, berdasarkan tim finansialku, menyatakan bahwa tetap optimis IHSG bisa menyentuh level tinggi.
Kapan waktunya? Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan perhitungannya. Menurut Rudiyanto dalam bukunya yang berjudul Sukses Finansial dengan Reksadana, tertulis metode yang dapat dilakukan untuk melakukan forecast.
Caranya adalah menentukan PER yang wajar, menentukan asumsi pertumbuhan laba bersih perusahaan dan proyeksi ke depan serta mengalikan nilai PER dan proyeksi tersebut. Namun, dalam situasi sekarang akan ada banyak faktor yang mempengaruhi pergerakan IHSG. Apalagi adanya virus corona dan juga kabar dari vaksin virus tersebut.
BACA JUGA: Investor Wajib Simak! Berkenalan dengan IHSG
Join Instagram, Facebook dan Twitter kami untuk menjadi bagian dari komunitas Trader terbesar Indonesia