Startup persewaan rumah Airbnb Inc. berniat melakukan penawaran saham alias intial public offering (IPO) di Nasdaq. Hal ini akan menjadikan perusahaan ini emiten paling tenar yang melakukan pencatatan saham di Nasdaq pada tahun ini.
Awal bulan ini, Airbnb berencana untuk mengumpulkan dana senilai US$ 3 miliar dari IPO yang ditargetkan berlangsung sebelum tahun 2020 berakhir. Dengan memasang target perolehan dan sebesar itu, Airbnb mengincar valuasi senilai lebih dari US$ 30 miliar.
Startup Airbnb jadwalkan segera terdaftar di Nasdaq
Pada awal tahun ini, Airbnb harus mendapat injeksi dana darurat dari investor, seiring dengan ketidakpastian prospek bisnis pariwisata.
Airbnb yang berbasis di San Francisco, mendapat keuntungan karena para pelancong menghindar dari hotel-hotel besar dan memilih rumah yang disewakan.
Airbnb, pada Juli, menyatakan, menerima lebih dari satu juta pesanan menginap untuk semalam dalam satu hari. Itu volume pesanan tertinggi yang diraih kembali Airbnb, sejak 3 Maret lalu.
Startup ini tidak mengumumkan jadwal penyelesaian proses IPO di Nasdaq. Perusahaan ini mengajukan permohonan secara rahasia ke regulator pasar keuangan di Amerika Serikat, Agustus lalu.
Sebelumnya, sebuah peluang datang dari investor miliarder William Ackman kepada perusahaan ini untuk bergabung dengan perusahaan cangkang khusus, sebelum melakukan IPO.
Namun, Airbnb menolaknya dan memprioritaskan go public melalui proses IPO yang konvensional.
Morgan Stanley dan Goldman Sachs Group Inc bertindak sebagai penjamin emisi utama untuk IPO tersebut, Reuters melaporkan bulan lalu, mengutip orang-orang yang mengetahui rencana tersebut.
Baca juga: Meskipun Menggiurkan, Inilah Risiko Membeli Saham Big Hit
Join Instagram, Facebook dan Twitter kami untuk menjadi bagian dari komunitas Trader terbesar Indonesia