Hari ini tanggal 13 November 2020 jatuh di hari Jumat. Ada mitos yang mengatakan bahwa sejarah Friday the 13th ada kaitannya dengan hari buruk di pasar saham.
Memang, hari Jumat dan angka 13 selalu diidentikkan dengan nasib sial dan sesuatu yang ditakutkan. Namun, dilansir CNN.com, sejarah Friday the 13th berhubungan dengan dua hal ituternyata tidak memiliki bukti yang kuat.
Sejatinya, ada banyak teori spekulatif yang berasal dari abad-abad sebelumnya, tetapi sebagian besar sudah terbantahkan. Ada yang meyakini histeria Friday the 13th yang sebenarnya dimulai pada abad ke-20.
Dilansir dari Tirto.id, awal dari histeria itu masih berkaitan dengan buku “Friday, the Thirteenth” yang ditulis Thomas William Lawson pada tahun 1907. Buku itu mengisahkan tentang seorang pialang saham yang memilih hari ini (Jumat tanggal 13) sebagai hari untuk menghancurkan pasar saham dengan sengaja.
Siapakah Thomas William Lawson?
Semua mungkin penasaran dengan nama Thomas William Lawson sebagai penulis Friday, the Thirteenth. Pada laman Wikipedia tertulis nama tersebut sebagai sosok pengusaha Amerika Serikat yang hidup antara 26 Februari 1857 hingga 8 Februari 1925.
Ia dikenal sebagai seorang promotor saham Boston yang sangat kontroversial. Salah satu cerita kontroversialnya adalah saat berupaya untuk mempromosikan reformasi di pasar saham dan kekayaan yang dia kumpulkan untuk dirinya sendiri melalui manipulasi saham yang sangat meragukan.
Pria asal Charlestown, Massachusetts, AS itu merintis karier di bidang ekonomi sejak berusia 12 tahun. Saat itu, Lawson lari dari rumah untuk menjadi pegawai di bank Boston dan segera mulai bermain saham. Lawson menjadi spekulan dalam saham perusahaan pertambangan tembaga, yang kemudian menjadi pokok pasar saham Boston. Ia pun menjadi multijutawan selama ledakan tembaga di akhir tahun 1890-an.
Lawson juga dikenal sebagai penggerak utama dalam perusahaan yang membangun kota kecil Grand Rivers, Kentucky menjadi kota penghasil baja utama. Perkebunan mewah bernama Dreamwold di Scituate, Massachusetts dibangunnya dengan biaya 6.000.000 dollar AS. Tak lama, bisnisnya menyaingi Pittsburgh dan Birmingham.
Pada tahun 1899, Lawson bergabung dengan Henry H Rogers dan William Rockefeller untuk membentuk Amalgamated Copper Mining Company. Perusahaan itu dikenal sebagai gabungan beberapa perusahaan pertambangan tembaga. Gabungan perusahaan itu menjadi Perusahaan Pertambangan Tembaga Anaconda pada tahun 1915. Lawson memutuskan hubungan dengan investor dari Amalgamated dan menjadi pendukung reformasi keuangan.
Thomas William Lawson Hancur di Hari Jumat Tanggal 13
Sebagai pialang saham, Thomas William Lawson memilih hari Jumat tanggal 13 Desember 1907 untuk menjalankan aksinya di pasar saham. Ia melakukan spekulasi layaknya spekulan saham atau lebih tepatnya bandar.
Pada hari itu, Lawson ingin menjatuhkan Wall Street dengan menginvestasikan banyak uangnya. Lawson hancur di Isles of Scilly (Kepulauan Scilly) pada pukul 2:30 pagi GMT pada hari Sabtu 14 Desember 1907. Namun, bagi Lawson yang berada di rumahnya di Boston, kala itu masih hari Jumat 13 Desember 1907.
Lawson meninggal dalam kemiskinan pada Februari 1925. Ia pun dimakamkan di samping makam istrinya.